Pendidikan Bisa Tingkatkan EQ Anak Muda, Begini Cara Kerjanya

Pedidikan Dasar Di Indonesia

KALIMANTAN NEWSPendidikan ternyata bukan hanya berperan dalam meningkatkan kecerdasan intelektual (IQ), tetapi juga berpengaruh besar terhadap kecerdasan emosional (EQ) seseorang.

Hal ini penting karena EQ berkaitan dengan kemampuan mengelola emosi, membangun empati, serta menjalin hubungan sosial yang sehat.

Lingkungan Belajar Asah Emosi

Dalam dunia pendidikan, siswa tidak hanya diajarkan materi pelajaran, tetapi juga cara berinteraksi, bekerja sama, hingga menghadapi tekanan.

Aktivitas seperti diskusi kelompok, presentasi, hingga ujian membuat pelajar terbiasa mengendalikan emosi dalam berbagai situasi.

Menurut Jurnal Of Psychology Sekolah dan perguruan tinggi merupakan laboratorium sosial.

Di sana anak-anak belajar bukan hanya soal pengetahuan, tetapi juga bagaimana memahami orang lain.

Penelitian Daniel Goleman (1995)

Menunjukkan bahwa kecerdasan emosional memiliki peran lebih besar dibanding IQ dalam menentukan kesuksesan hidup.

Hal ini diperkuat oleh studi di jurnal Frontiers in Psychology (2020) yang menemukan bahwa program social-emotional learning (SEL) di sekolah mampu meningkatkan empati, kontrol emosi, dan keterampilan sosial siswa secara signifikan.

Pendidikan yang berfokus pada karakter dan nilai moral juga memperkuat empati dan toleransi. Semakin baik kualitas pendidikan, semakin besar pula peluang individu memiliki EQ yang matang.

Mereka yang terbiasa dengan pola belajar kolaboratif cenderung cenderung lebih mampu bekerja sama, peka terhadap perasaan orang lain, dan lebih tenang menghadapi tekanan.

Dengan demikian, pendidikan berperan penting dalam membentuk kecerdasan emosional.

EQ yang baik akan membantu anak muda tidak hanya sukses secara akademik, tetapi juga mampu beradaptasi dalam kehidupan sosial dan dunia kerja.(*/KN)

Editor: Zulvan R

Baca Juga