KALIMANTAN NEWS – Pernah nggak sih kamu sadar kenapa hal negatif nagih untuk dilakukan berulang?
Mulai dari ngemil junk food tengah malam, begadang scroll medsos, sampai kebiasaan merokok, semuanya terasa nagih padahal kita tahu itu nggak sehat.
Kenapa hal negatif selalu terasa nagih? Berikut penjelasannya:
Setiap kali kita melakukan sesuatu yang bikin senang sesaat, otak melepas dopamin hormon yang bikin kita merasa rewarded.
Table of Contents
ToggleAktivitas negatif sering memberi efek instan: junk food langsung enak, rokok bikin rileks, atau medsos kasih hiburan cepat.
Otak jadi mengingat pola itu sebagai sesuatu yang perlu diulang.
Menurut Volkow et al. (2017) dalam jurnal New England Journal of Medicine, dopamin punya peran besar dalam perilaku adiktif.
Karena ia memperkuat perilaku yang memberi reward cepat, meski dampaknya jangka panjang merugikan.
Hal negatif biasanya nggak butuh usaha besar.
Ngerokok tinggal nyalain, ngemil tinggal buka bungkus, scroll TikTok tinggal geser layar.
Sementara alternatif sehat sering lebih ribet, misalnya olahraga atau masak makanan bergizi.
Karena otak suka jalan pintas, kita lebih tergoda ke pilihan instan.