Dinsos Kalsel Waspadai Cuaca Ekstrem, Perkuat Logistik dan SDM di Wilayah Rawan Bencana

Dinsos Kalsel mulai memperkuat kesiapsiagaan logistik dan sumber daya masyarakat di wilayah rawan bencana.(MC) 

Banjarmasin, KALIMANTAN NEWS – Menghadapi potensi cuaca ekstrem di Kalimantan Selatan, Dinas Sosial Kalimantan Selatan (Dinsos Kalsel) setempat mulai memperkuat kesiapsiagaan logistik dan sumber daya masyarakat di wilayah rawan bencana.

Kepala Dinsos Kalsel Achmadi mengatakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini terkait peningkatan intensitas hujan disertai angin kencang di sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan.

Kondisi ini berpotensi menimbulkan banjir maupun puting beliung, terutama di wilayah Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, dan sekitarnya.

“Curah hujan mulai meningkat di beberapa daerah. Disertai angin kencang, kondisi ini bisa memicu banjir maupun puting beliung,” kata Achmadi di Banjarmasin, Selasa (7/10/2025).

Sebagai langkah antisipasi, Dinsos Kalsel telah menerima tambahan bantuan logistik dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang akan segera didistribusikan ke kabupaten dan kota rawan bencana.

“Logistik ini kita siapkan di daerah rawan agar penanganan bisa lebih cepat. Jadi tidak menunggu lagi, begitu terjadi bencana, bantuan sudah ada di wilayah tersebut,” ujarnya.

Selain memperkuat stok logistik, Dinsos juga melakukan pendataan ulang terhadap 44 lumbung sosial, 22 kampung siaga bencana, dan 4 kawasan siaga bencana yang tersebar di berbagai daerah.

Pendataan ini mencakup kondisi logistik hingga keaktifan pengurus di lapangan.

“Kalau ada pengurus lumbung sosial yang sudah tidak aktif, misalnya meninggal atau pindah, akan segera kita evaluasi. Jangan sampai program berhenti hanya karena pengurusnya tidak berjalan,” jelas Achmadi.

Pada saat yang sama, Dinsos Kalsel bekerja sama dengan Kemensos berencana mendirikan dua kampung siaga bencana baru pada awal November 2025.

Lokasinya berada di Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dan Desa Kayu Rabah, Kecamatan Pandawan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.

“Sudah kita survei, dan memang kedua daerah ini rawan bencana, terutama banjir. Dengan adanya kampung siaga bencana baru, kapasitas masyarakat akan lebih kuat dalam menghadapi risiko,” terang Achmadi.

Achmadi menegaskan, seluruh upaya tersebut merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam mewujudkan kehadiran negara di tengah masyarakat yang terdampak bencana.

“Sebagaimana arahan Bapak Gubernur, negara harus hadir di tengah masyarakat. Bencana tidak bisa dihindari, tapi kita bisa mempercepat penanganan dan mengurangi dampaknya,” pungkasnya.(MC/en/KN)

#dinsos kalsel

Baca Juga