Yogyakarta, KALIMANTAN NEWS – Untuk memperkuat pembangunan kebudayaan di Kalimantan Selatan, Komisi IV DPRD Provinsi Kalimantan Selatan melakukan kunjungan kerja ke Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (10/10/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari agenda peningkatan kapasitas kelembagaan dan fungsi pengawasan DPRD terhadap sektor kebudayaan.
Sekaligus upaya menggali strategi dan inspirasi dalam mengelola serta mengembangkan potensi budaya di daerah.
Rombongan dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah, bersama sejumlah anggota komisi dan perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalsel.
Kedatangan mereka disambut langsung oleh Drs. Budi Husada, Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra, dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY, beserta jajarannya.
Dalam sambutannya, Gusti Iskandar menyampaikan bahwa Yogyakarta dipilih sebagai daerah tujuan karena dikenal memiliki sistem pengelolaan kebudayaan yang mapan dan terstruktur dengan baik.
“Kami ingin belajar dari pengalaman dan keberhasilan Dinas Kebudayaan Yogyakarta dalam mengelola dan melestarikan kebudayaan. Yogyakarta mampu memadukan nilai tradisi dan kemajuan zaman secara harmonis. Hal ini tentu menjadi referensi penting bagi kami dalam merancang strategi kebudayaan ke depan di Kalimantan Selatan,” ujarnya.
Menurut Gusti Iskandar, kunjungan ini bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi bentuk komparasi dan kajian substantif terhadap model pengelolaan kebudayaan yang berhasil diterapkan di daerah lain.
Ia menilai, kebudayaan merupakan fondasi penting dalam membangun karakter dan identitas masyarakat daerah, sehingga memerlukan perhatian yang serius dari semua pihak.
“Kalimantan Selatan memiliki warisan budaya yang sangat kaya, mulai dari kesenian tradisional, kerajinan rakyat, bahasa, hingga adat istiadat. Namun tanpa langkah nyata untuk melestarikan dan mempromosikannya, warisan itu bisa perlahan hilang. Karena itu kami menilai sudah saatnya Kalimantan Selatan memiliki Dinas Kebudayaan yang berdiri sendiri agar arah pembangunan kebudayaan lebih terarah dan berkelanjutan,” tambahnya.
Sementara itu, Drs. Budi Husada menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan kepercayaan DPRD Kalsel menjadikan Yogyakarta sebagai rujukan pengembangan kebudayaan.
“Jogjakarta selalu terbuka untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Kami percaya kebudayaan bukan sekadar warisan masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi bagi pembangunan masa depan. Semoga kunjungan ini menjadi langkah awal mempererat kerja sama antar daerah dalam bidang kebudayaan,” ucapnya.
Ia menjelaskan bahwa keberhasilan pengelolaan kebudayaan di Yogyakarta tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan komunitas budaya.
Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan pelindung nilai-nilai budaya, sementara masyarakat menjadi pelaku utama dalam pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal.
Dalam sesi diskusi, kedua pihak membahas berbagai program unggulan yang dijalankan Dinas Kebudayaan DIY, seperti pemeliharaan situs sejarah dan cagar budaya, pengembangan seni pertunjukan, pendidikan budaya di sekolah, serta pemberdayaan komunitas seni dan pelaku budaya.
Selain itu, dibahas pula tantangan pelestarian budaya di era digital dan globalisasi yang kian mempengaruhi nilai-nilai tradisi di masyarakat.
Melalui kunjungan ini, Komisi IV DPRD Kalsel berharap dapat memperkuat arah kebijakan pembangunan kebudayaan di daerah.
Serta menjadikan hasil pembelajaran dari Yogyakarta sebagai pijakan dalam memperjuangkan pembentukan Dinas Kebudayaan yang mandiri di Kalimantan Selatan.(en/KN)