Anjing Bisa Mendeteksi Kejang Epilepsi Sebelum Pemiliknya Sadar, Kok Bisa?

Anjing bisa deteksi kejang epilepsi.

KALIMANTAN NEWS – Pernah dengar soal anjing bisa mendeteksi kejang?

Beberapa orang dengan epilepsi melaporkan bahwa anjing mereka bisa memberi tanda sebelum kejang terjadi.

Hebatnya lagi, peringatan ini datang beberapa menit hingga setengah jam sebelum kejang dimulai.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 50 juta orang di seluruh dunia hidup dengan epilepsi, menjadikannya salah satu gangguan saraf paling umum.

Di Indonesia, prevalensi epilepsi diperkirakan mencapai 6–8 kasus per 1.000 orang.

Dengan angka sebesar ini, solusi pencegahan risiko cedera akibat kejang sangat dibutuhkan.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Ilmuwan menduga anjing bisa merasakan perubahan halus dalam tubuh manusia yang tidak disadari oleh pemiliknya sendiri, seperti:

1. Perubahan bau tubuh akibat reaksi kimia di otak.

2. Gerakan kecil atau ekspresi wajah yang tidak biasa.

3. Pola perilaku pemilik yang berubah sebelum kejang.

Dengan insting tajam dan pelatihan khusus, anjing dapat memberi tanda dengan cara menggonggong, mendorong dengan hidung, atau tetap menempel pada pemilik agar lebih waspada.

Sebuah studi dalam Epilepsy & Behavior (Dalziel et al., 2003) menemukan bahwa sebagian besar pemilik epilepsi melaporkan anjing mereka bisa memberikan peringatan dini terhadap kejang.

Beberapa bahkan mampu memprediksi kejang secara konsisten.

Dalam laporan penelitian lain di Epilepsy Research (Kirton et al., 2004), seorang anak dengan epilepsi berat memiliki seekor anjing golden retriever yang selalu menunjukkan perilaku gelisah dan menempel pada anak sekitar 15 menit sebelum kejang terjadi.

Orang tua anak itu akhirnya bisa menyiapkan langkah pengamanan lebih cepat, sehingga risiko cedera berkurang drastis.

Bagi banyak penderita epilepsi, kehadiran anjing pendeteksi bukan hanya soal keselamatan fisik. Mereka juga merasakan:

1. Lebih tenang dan percaya diri menjalani aktivitas harian.

2. Berkurangnya kecemasan karena tahu ada pendamping yang siap memberi tanda.

3. Peningkatan kualitas hidup, termasuk tidur yang lebih nyenyak.

Meski menjanjikan, tidak semua anjing bisa mendeteksi kejang.

Kemampuan ini masih menjadi misteri: ada yang alami, ada juga yang bisa dikembangkan melalui pelatihan khusus di lembaga tertentu.

Prosesnya memakan waktu lama dan biayanya tidak murah.

Karena itu, seizure alert dog sebaiknya dianggap pendamping tambahan, bukan pengganti pengobatan medis.

Anjing pendeteksi kejang telah membuka harapan baru bagi penderita epilepsi.

Dengan kepekaan luar biasa, mereka mampu memberikan peringatan dini yang bisa menyelamatkan nyawa sekaligus meningkatkan rasa aman pemiliknya.(*/KN)

Editor: Ipik G

Anjing bisa mendeteksi

Baca Juga