KALIMANTAN NEWS – Nyamuk sering dianggap hewan kecil yang cuma bikin gatal.
Tapi ada pertanyaan seru kalau digigit nyamuk terus-menerus, Bisakah Nyamuk Benar-Benar Menghabiskan Darah Manusia?
Yuk, kita kupas dengan data, fakta, sampai pengalaman penyintas penyakit akibat nyamuk.
Satu ekor nyamuk betina rata-rata mengisap 0,001–0,01 ml darah sekali gigit maka untuk menguras 1 liter darah manusia, dibutuhkan 100 ribu – 1 juta gigitan nyamuk.
Table of Contents
ToggleJadi, meskipun kamu digigit nyamuk tiap malam, darahmu nggak akan habis.
Namun kita perlu waspada terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh gigitan nyamuk di antaranya :
Dibawa nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya nyeri otot rasanya seperti dipukul habis-habisan,bitnik merah pada kulit demam tinggi, dan cemas karena trombosit terus dipantau.
Butuh berminggu-minggu untuk pulih sepenuhnya jika tidak ditangani dengan benar Bisa berakibat fatal kalau trombosit turun drastis.
Disebabkan parasit Plasmodium lewat nyamuk Anopheles.
Demam dan menggigil datang berulang, tubuh lemas seakan disedot energinya.
Banyak yang trauma karena penyakit ini bisa kambuh lagi. Jika terlambat ditangani, bisa merusak organ tubuh.
Ditularkan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyeri sendi sampai sulit jalan.
Walau tak mematikan, rasa sakitnya meninggalkan jejak sampai berminggu-minggu.
Ditularkan nyamuk Aedes. Gejalanya ringan, tapi bagi ibu hamil beban mentalnya berat karena takut bayi lahir dengan cacat.
Kecemasan ini kadang lebih parah daripada gejala fisik.
Nyamuk tidak bisa bikin darah kita habis. Tapi mereka bisa membawa penyakit yang meninggalkan rasa sakit fisik maupun trauma mental bagi para penyintas.
Jadi, melindungi diri dari nyamuk sama dengan melindungi hidup. Caranya simpel:
Kecil bukan berarti sepele. Nyamuk mungkin mungil, tapi dampaknya bisa sangat besar.(*/KN)
Editor: Ipik G