KALIMANTAN NEWS – Pernah lihat unggahan lucu di media sosial yang menggambarkan tomat menggendong kentang seperti ibu dan anak?
Teksnya menyebut, “ternyata tomat adalah ibu dari kentang”.
Sekilas terdengar menggemaskan, tapi apakah klaim ini benar secara ilmiah?
Ungkapan ini kemungkinan muncul karena tomat dan kentang memang punya hubungan erat dalam dunia botani.
Banyak orang melihat kemiripan tertentu, misalnya bentuk daun, bunga, dan cara tumbuhnya.
Meski begitu, hubungan mereka bukan ibu-anak, melainkan kerabat dekat dalam satu keluarga tumbuhan.
Tomat (Solanum lycopersicum) dan kentang (Solanum tuberosum) sama-sama berasal dari keluarga Solanaceae atau suku terung-terungan.
Dalam keluarga besar ini juga termasuk cabai, terung, bahkan tembakau.
Keduanya berevolusi dari nenek moyang yang sama di Amerika Selatan, terutama wilayah Peru dan Bolivia.
Para ilmuwan percaya bahwa kentang sudah dibudidayakan di dataran tinggi Andes sekitar 7.000–10.000 tahun yang lalu, sementara tomat mulai dibudidayakan di Mesoamerika.
Karena kedekatan genetiknya, ilmuwan bahkan berhasil melakukan grafting atau penyambungan tanaman.
Batang tomat bisa ditanam di atas akar kentang.