KALIMANTAN NEWS – Kalau dengar kata berry, yang terlintas di pikiran biasanya stroberi, blueberry, atau raspberry.
Namun fakta mengejutkan pisang ternyata berry, dalam ilmu botani, stroberi justru bukan termasuk berry.
Sebaliknya, buah yang sering kita kira bukan berry seperti pisang dan tomat malah masuk kategori berry sejati. Kok bisa?
Secara botani, berry adalah buah berdaging yang berasal dari satu bunga dengan satu ovarium, dan bijinya tertanam di dalam daging buah.
Table of Contents
ToggleJadi definisi berry di dunia sains beda banget dengan yang kita bayangkan sehari-hari.
Seperti yang dijelaskan dalam American Journal of Botany (Parfitt & Badenes, 1997), klasifikasi buah berdasarkan struktur bunga dan ovarium bisa sangat berbeda dengan istilah populer yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Pisang terbentuk dari satu ovarium bunga, berdaging penuh, dan menyimpan biji kecil di dalam (walau pada pisang yang biasa kita makan, bijinya hampir tidak kelihatan).
Karena memenuhi semua kriteria, pisang sah disebut true berry.
Stroberi justru digolongkan sebagai aggregate fruit atau buah majemuk semu, bintik-bintik yang kita kira biji di kulit stroberi sebenarnya adalah buah kecil bernama achene.
Sementara daging merah stroberi berasal dari bagian dasar bunga (receptacle), bukan dari ovarium tunggal.
Menurut penelitian di Botanical Review (Hancock, 1999), struktur unik stroberi menjadikannya berbeda dari buah berdaging sejati, sehingga tidak bisa dikategorikan sebagai berry.
Dalam botani, berry terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan struktur buahnya:
1. True berry (berry sejati)
Buah berdaging penuh dari satu ovarium tunggal. Contohnya pisang, tomat, anggur, kiwi, terong, cabai.
2. Pepo
Berry dengan kulit luar tebal atau keras, khas keluarga labu-labuan. Contohnya timun, semangka, melon, labu, zucchini.
3. Hesperidium
Berry dengan kulit tebal berbintil (exocarp), khas buah sitrus. Contohnya jeruk, lemon, limau, grapefruit.
Fakta ini menunjukkan kalau istilah botani sering berbeda dengan istilah sehari-hari.
Jadi, meskipun di supermarket kita tetap menyebut stroberi sebagai berry, di laboratorium botani jawabannya beda.(*/KN)
Editor: Ipik G