KALIMANTAN NEWS – Pernah nggak kamu bercanda biasa, lalu lawan bicara tiba-tiba ngambek atau tersinggung?
Atau di kantor, ada rekan kerja yang selalu merasa dikritik meski kita cuma memberi masukan.
Fenomena ini sering bikin hubungan jadi tegang. Tapi, kenapa ada orang yang gampang banget tersinggung?
Penelitian di Journal of Personality and Social Psychology menjelaskan bahwa orang dengan rasa percaya diri rendah cenderung menganggap komentar biasa sebagai kritik personal.
Table of Contents
ToggleInsecure membuat mereka merasa selalu dalam posisi rentan, sehingga defensif terhadap ucapan orang lain.
Contoh: Saat diberi saran soal cara berpakaian, mereka bisa langsung merasa direndahkan, padahal maksudnya baik.
Psikolog Elaine Aron menyebut sekitar 15–20 persen populasi adalah Highly Sensitive Person (HSP).
Orang dengan tipe ini lebih peka terhadap suara, ekspresi wajah, hingga nada bicara.
Akibatnya, mereka bisa lebih mudah tersinggung oleh hal-hal kecil yang bagi orang lain biasa saja.
Pengalaman pernah dibully, diremehkan, atau sering dikritik keras bisa membekas.
Luka ini terbawa hingga dewasa, membuat seseorang menafsirkan ucapan netral sebagai serangan.
Contoh: Seorang karyawan yang dulu sering dimarahi bos sebelumnya, bisa merasa diserang ketika bos barunya memberi masukan halus.
Kadang, tersinggung bukan karena isi ucapan, tapi karena ego merasa direndahkan.
Ego tinggi membuat seseorang menuntut selalu dihormati. Jika tidak, mereka merasa harga dirinya jatuh.
Menurut American Psychological Association, stres kronis bisa membuat orang lebih reaktif.
Saat energi mental habis, toleransi terhadap kritik ikut turun.
Itulah sebabnya orang yang sedang lelah lebih mudah marah atau tersinggung.
Fenomena gampang tersinggung makin terasa di media sosial.
Komentar singkat bisa ditafsirkan negatif karena tidak ada intonasi suara atau ekspresi wajah.
Inilah yang sering memicu “drama” di kolom komentar.
Tidak selalu. Sensitivitas bisa jadi tanda empati tinggi.
Namun, jika terlalu reaktif sampai merusak hubungan, itu bisa berdampak buruk pada kesehatan mental maupun sosial.
Orang gampang tersinggung biasanya dipengaruhi oleh insecure, sensitivitas tinggi, luka masa lalu, ego, atau stres.
Dengan memahami faktor psikologis ini, kita bisa lebih bijak dalam berkomunikasi, sekaligus belajar mengelola emosi agar tidak mudah terbawa perasaan.(*/KN)
Editor: Ipik G