Jarang Dipeluk Bisa Bikin Cepat Marah? Ini 4 Dampak dan Penjelasan Psikologinya

Pelukan Hangat Dapat Menstabilkan Emosi dan Hormon Sumber: Pinterest

KALIMANTAN NEWSPelukan ternyata bukan sekadar bentuk kasih sayang, melainkan berperan besar dalam mengurangi stres dan meningkatkan kestabilan emosi.

Kontak fisik sederhana seperti pelukan ini pernah menjadi penelitian dalam bidang psikologi dan kesehatan.

Sebaliknya, orang yang jarang dipeluk lebih rentan mengalami kecemasan, mudah marah, hingga merasa kesepian.

Kenapa Pelukan Penting?

Studi yang diterbitkan di Journal of Behavioral Medicine (2015) menemukan bahwa pelukan bisa menurunkan hormon kortisol (hormon stres) sekaligus meningkatkan oksitosin (dikenal sebagai hormone of love).

Oksitosin membuat seseorang merasa aman, tenang, dan terhubung dengan orang lain.

Ahli psikologi dari Carnegie Mellon University juga mencatat bahwa pelukan mampu memperkuat sistem imun dan menurunkan risiko sakit akibat stres.

Jadi, tidak heran jika jarang mendapat pelukan bisa membuat seseorang lebih mudah tegang dan sensitif.

Dampaknya Jika Jarang Dipeluk

1. Mudah Stres karena hormon oksitosin tidak dilepaskan, stres lebih cepat menumpuk.

2. Emosi Tidak Stabil, rasa aman yang biasanya muncul dari sentuhan hangat berkurang, sehingga lebih mudah marah.

3. Rasa Kesepian, studi dalam Journal of Social and Personal Relationships menyebutkan bahwa kekurangan pelukan bisa meningkatkan perasaan kesepian dan depresi.

4. Kesehatan fisik terganggu, hubungan erat antara stres berlebih dengan tekanan darah tinggi dan gangguan tidur.

Pelukan bukan hanya bentuk kasih sayang, tapi juga kebutuhan psikologis dan biologis.

Halaman: 1 2
Baca Juga