
KALIMANTAN NEWS – Pernah nggak kamu lagi mandi lama, main di kolam renang, atau sekadar cuci piring kelamaan, tiba-tiba jari keriput seperti kulit nenek-nenek?
Fenomena ini sering bikin orang mikir “Waduh, kulitku rusak nih gara-gara air!”
Padahal sebenarnya, keriput di jari punya cerita sains yang menarik.
Dulu, banyak orang percaya bahwa kulit keriput karena air masuk ke dalam lapisan kulit, bikin kulit jadi “kebanjiran”.
Table of Contents
ToggleTapi penelitian terbaru membuktikan bahwa itu salah.
Keriput justru hasil kerja sistem saraf otonom kita.
Jadi tubuh memang dengan sengaja membuat jari jadi keriput setelah terendam air sekitar 5–10 menit.
Menurut riset Changizi dkk. (2011) yang diterbitkan di Proceedings of the Royal Society B, keriput bukan kebetulan. Itu adalah adaptasi evolusi.
Saat basah, permukaan kulit yang keriput bekerja seperti alur pada ban mobil: membantu air mengalir keluar sehingga permukaan jari tetap bisa mencengkeram benda dengan kuat.
Bayangin kalau kamu harus ambil buah di sungai atau berjalan di hutan yang licin. Dengan jari keriput, genggaman jadi lebih stabil.
Eksperimen Ilmiah juga menunjukkan bahwa orang dengan jari keriput bisa lebih cepat memindahkan benda basah dibandingkan orang dengan jari normal.
Menariknya, kalau saraf di jari mengalami kerusakan, keriput ini tidak akan muncul.