KALIMANTAN NEWS – Pernah nggak sih kamu berantem sama teman, pasangan, atau keluarga, lalu merasa orang itu susah banget buat bilang “maaf”?
Padahal, kata sederhana ini bisa meredakan emosi dan memperbaiki hubungan.
Tapi faktanya, banyak orang lebih memilih diam atau mencari alasan daripada meminta maaf secara tulus.
Ini penjelasan kenapa orang susah minta maaf?
Table of Contents
ToggleMenurut psikolog klinis Harriet Lerner dalam bukunya Why Won’t You Apologize, banyak orang menganggap meminta maaf berarti mengakui kelemahan.
Ego yang tinggi membuat seseorang takut terlihat salah atau kalah dalam sebuah konflik.
Minta maaf dianggap sebagai bentuk menyerahkan kendali kepada orang lain.
Itulah kenapa sebagian orang lebih nyaman bersikap defensif, bahkan balik menyalahkan lawan bicara, daripada mengaku salah.
Penelitian di Journal of Personality and Social Psychology menjelaskan bahwa permintaan maaf sering dikaitkan dengan rasa malu.
Orang merasa membuka sisi rentan mereka, sehingga memilih menahan diri.
Susah minta maaf juga bisa terjadi karena kurangnya empati.
Jika seseorang sulit memahami perasaan orang lain, ia cenderung melihat konflik hanya dari sudut pandang dirinya sendiri.
Ada juga faktor lingkungan. Dalam budaya tertentu, meminta maaf bisa dianggap sebagai bentuk kelemahan.
Pola asuh sejak kecil yang tidak membiasakan anak mengakui kesalahan juga berpengaruh saat dewasa.
Psikolog menekankan bahwa minta maaf bukan soal kalah atau menang, melainkan tentang memperbaiki hubungan
Permintaan maaf yang tulus bisa mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan, dan bahkan berdampak baik bagi kesehatan mental.
Sulitnya minta maaf sering kali berakar dari ego, rasa malu, atau faktor budaya.
Tapi ingat, keberanian untuk berkata “maaf” justru menunjukkan kedewasaan emosional, bukan kelemahan.(*/KN)
Editor: Ipik G