KALIMANTAN NEWS – Program makan siang gratis di sekolah tengah jadi sorotan publik.
Di balik perdebatan politik dan anggaran, ada satu isu yang lebih penting yaitu gizi dan pendidikan anak Indonesia.
Asupan makanan yang sehat dan bergizi terbukti punya dampak langsung pada konsentrasi, daya pikir, hingga prestasi akademik.
Sejumlah penelitian menunjukkan anak yang mendapat nutrisi seimbang lebih mampu fokus di kelas dibandingkan mereka yang kekurangan gizi.
Kekurangan zat besi, misalnya, bisa menurunkan kemampuan konsentrasi, sementara protein dan karbohidrat kompleks membantu otak tetap aktif selama jam belajar.
Menurut UNICEF (2022), anak-anak yang mendapatkan makanan bergizi secara teratur memiliki performa akademik lebih baik hingga 20 persen dibandingkan dengan mereka yang sering melewatkan sarapan atau makan siang.
Gizi yang cukup berperan dalam perkembangan kognitif, daya ingat, serta kemampuan memecahkan masalah.
Indonesia masih menghadapi angka stunting yang cukup tinggi.
Menurut data Kementerian Kesehatan, sekitar 21,5 persen anak di bawah lima tahun mengalami stunting pada 2023.
Jika tidak diatasi sejak dini, stunting dapat menghambat tumbuh kembang, termasuk kemampuan kognitif anak.
Program makan siang gratis berpotensi jadi salah satu solusi untuk mengurangi masalah ini.
Sebuah studi di International Journal of Public Health (2021) menemukan bahwa program makanan sekolah berkontribusi signifikan dalam menurunkan malnutrisi dan meningkatkan Indeks Massa Tubuh (IMT) anak di negara berkembang.