Studi: Malas Mandi Bisa Jadi Gejala Gangguan Jiwa

ILUSTRASI: Wanita yang mengalami gangguan jiwa.

KALIMANTAN NEWS – Pernah merasa mandi/">malas mandi berhari-hari?

Hati-hati, ternyata kebiasaan malas mandi bisa jadi lebih dari sekadar rasa malas.

Sejumlah penelitian menunjukkan, malas mandi bisa berkaitan dengan kondisi kesehatan mental seseorang.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam jurnal Psychiatry Research, perilaku mengabaikan kebersihan diri, termasuk jarang mandi, dapat muncul sebagai salah satu tanda depresi, gangguan kecemasan, atau kelelahan mental yang berkepanjangan.

Hal ini terjadi karena seseorang yang mengalami gangguan jiwa cenderung kehilangan motivasi, energi, serta minat untuk merawat diri.

“Self-neglect atau mengabaikan kebersihan pribadi merupakan gejala yang sering muncul pada pasien dengan depresi mayor,” ungkap Dr. Deborah Serani, seorang psikolog klinis asal New York dalam bukunya Living with Depression (2013).

Bukan Sekadar Malas Biasa

Perlu dipahami, malas mandi sekali atau dua kali bukan berarti seseorang mengalami gangguan mental.

Namun, jika kebiasaan ini berlangsung terus-menerus dan disertai gejala lain seperti menarik diri dari lingkungan sosial, sulit tidur, atau hilangnya selera makan, maka bisa menjadi tanda yang patut diperhatikan.

Kebersihan diri seperti mandi, menggosok gigi, hingga mengganti pakaian, merupakan bagian penting dari self-care.

Saat seseorang kesulitan menjalani rutinitas sederhana ini, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal adanya masalah pada kondisi psikis.

Para ahli menyarankan agar setiap orang tetap menjaga rutinitas mandi dan kebersihan diri, bukan hanya untuk kesehatan fisik tetapi juga demi kesehatan mental.

Aktivitas sederhana seperti mandi dengan air hangat dapat membantu meredakan stres, menenangkan pikiran, dan membuat tubuh terasa lebih segar.

Halaman: 1 2
Baca Juga