Melon Kaya Vitamin B6, Benarkah Bisa Atasi Cemas dan Sulit Tidur?

Melon Segar Sumber: Pinterest

KALIMANTAN NEWS – Selain menyegarkan, melon ternyata menyimpan segudang manfaat untuk kesehatan.

Kandungan vitamin, mineral, dan seratnya membuat buah ini bisa membantu meredakan berbagai keluhan ringan hingga mendukung kesehatan jangka panjang.

Menurut penelitian di Plants (MDPI, 2021), melon kaya akan antioksidan, polifenol, serta vitamin C yang berperan melawan radikal bebas.

Sementara kandungan kalium dan serat di dalamnya mendukung fungsi pencernaan, menjaga tekanan darah, hingga melindungi kesehatan sendi.

Berikut beberapa manfaat melon yang jarang diketahui:

  1. Mengatasi insomnia

Kandungan vitamin B6 pada melon berperan dalam produksi hormon serotonin, yang membantu memperbaiki kualitas tidur.

  1. Baik untuk penderita maag

Melon memiliki sifat alkaline alami yang membantu menetralkan asam lambung, sehingga bisa mengurangi gejala maag.

  1. Mengurangi sering sendawa

Sifat basa dan kandungan air yang tinggi dapat menenangkan sistem pencernaan, sehingga produksi gas berlebih bisa berkurang.

  1. Mengatasi susah buang air besar (BAB)

Serat dalam melon membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit.

  1. Meredakan nyeri sendi

Antioksidan dan kandungan vitamin C mendukung pembentukan kolagen, penting untuk kesehatan tulang dan sendi.

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Vitamin C yang tinggi berfungsi memperkuat imunitas sehingga tubuh tidak mudah sakit.

  1. Membantu mengontrol asam urat

Kandungan air yang tinggi membantu membuang kelebihan asam urat melalui urin.

Serat pangan dalam melon membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah.

  1. Menstabilkan tekanan darah

Kandungan kalium berfungsi menyeimbangkan cairan tubuh dan menjaga tekanan darah tetap normal.

  1. Mengurangi kram perut

Mineral dalam melon seperti magnesium dan kalium membantu mengendurkan otot sehingga mengurangi risiko kram.

Meski bermanfaat, melon bukan pengganti obat medis.

Konsumsi melon sebaiknya dijadikan bagian dari pola makan sehat.

Untuk kondisi kronis seperti asam urat tinggi, hipertensi, atau gangguan pencernaan berat, tetap diperlukan konsultasi dengan dokter. (*/KN)

Editor: Ipik G

Melon Kaya

Baca Juga