Rasa Pedas Bisa Berbeda Tergantung Kondisi Tubuh, Ini Penjelasan Ahli

Rasa pedas ternyata bukan rasa asli, melainkan sensasi nyeri dan panas yang dipicu oleh faktor-faktor tertentu. Sinyal pedas pun dapat berbeda-beda tergantung kondisi tubuh yang menerimanya. Sumber: Pinterest

KALIMANTAN NEWS – Tidak semua orang merasakan pedas dengan cara yang sama.

Ternyata, sensasi pedas pada makanan bisa berubah-ubah tergantung kondisi kesehatan seseorang.

Hal ini disebabkan karena pedas bukan rasa asli seperti manis atau asin.

Melainkan pedas merupakan sensasi nyeri dan panas yang dipicu zat aktif seperti capsaicin pada cabai, piperin pada lada, dan allyl isothiocyanate pada wasabi.

Menurut penelitian medis, sensasi pedas bekerja melalui saraf nyeri di lidah dan mulut.

Kondisi tubuh tertentu bisa membuat rasa pedas jadi lebih kuat, berkurang, atau bahkan terasa aneh.

Beberapa kondisi yang memengaruhi rasa pedas antara lain:

  1. Asam lambung/GERD, pedas terasa lebih panas hingga menusuk dada.
  2. Sariawan atau luka gusi, sensasi terbakar berkali lipat lebih kuat.
  3. Flu atau sinusitis, rasa pedas berkurang, tapi efek meler lebih terasa.
  4. Gangguan saraf (neuropati/diabetes), pedas terasa ringan atau hilang.
  5. Alergi makanan, pedas bisa disertai gatal dan bengkak di mulut.
  6. Stres dan kelelahan, membuat saraf lebih peka sehingga pedas terasa menyengat.

Ahli kesehatan menyarankan untuk menyesuaikan konsumsi makanan pedas dengan kondisi tubuh.

Halaman: 1 2
Baca Juga