BBPOM Banjarbaru Gelar Bimtek Bahaya Jamu Mengandung BKO

BBPOM Banjarbaru menggelar bimtek tentang Bahaya Obat Bahan Alam Mengandung Bahan Kimia Obat bagi pelaku usaha depot jamu.(MC)  

Banjarmasin, KALIMANTAN NEWS – Untuk meningkatkan kualitas dan keamanan produk tradisional, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Banjarbaru menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang Bahaya Obat Bahan Alam Mengandung Bahan Kimia Obat (BKO) bagi pelaku usaha depot jamu.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, 10–11 September 2025, di Aula Pasadena, Banjarmasin.

Ketua Tim Pemeriksaan Sediaan Farmasi BBPOM Banjarbaru, Ary Yustantiningsih, menjelaskan bahwa bimtek ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada pelaku usaha tentang bahaya jamu yang mengandung BKO, sekaligus mendorong mereka agar memasarkan produk yang aman, legal, dan sesuai standar.

“Melalui bimbingan teknis ini, kami ingin mendorong pelaku usaha jamu untuk menjadi bagian dari solusi, dengan memastikan produk yang mereka edarkan aman dan bebas dari bahan kimia obat yang dilarang,” ujar Ary.

Bimtek ini dilaksanakan menyusul temuan pengawasan pada 2023–2024, di mana 86 persen dari 29 sarana pengawasan masih menjual jamu tanpa izin edar atau mengandung BKO.

Untuk itu, BBPOM memberikan pembekalan mengenai cara pengecekan produk melalui aplikasi BKO Mobile dan situs e-pelindungan.pom.go.id, sehingga pelaku usaha bisa melakukan verifikasi secara mandiri.

Ary menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pendekatan pembinaan berkelanjutan, melengkapi pilar pengawasan sarana dan penindakan hukum.

“Kami yakin, setelah dibekali informasi ini, para pelaku usaha akan lebih siap memasarkan produk yang aman dan sesuai ketentuan. Harapannya, tren peredaran jamu BKO akan terus menurun,” katanya.

Selain soal keamanan, bimtek juga membuka peluang bagi pelaku usaha untuk memperluas pasar.

Produk yang memenuhi syarat dapat lebih mudah menembus ritel modern maupun marketplace digital berkat legalitas dan kualitas yang terjamin.

Tidak hanya menyasar produsen, BBPOM Banjarbaru juga terus menggencarkan komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat agar konsumen semakin bijak memilih jamu.

“Konsumen juga punya peran penting. Ketika mereka memilih produk yang legal dan aman, mereka ikut mendorong pelaku usaha untuk menaati aturan,” pungkas Ary.(MC/en/KN)

BBPOM Banjarbaru

Baca Juga