UPTD BPMHP Kalsel Kembangkan Albumin Ikan Gabus, Dorong Nilai Tambah Produk Perikanan Lokal

BANJARBARU, KALIMANTAN NEWS – Sebagai tindak lanjut arahan Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalsel, Rusdi Hartono, Unit Pelaksana Teknis Daerah Balai Penerapan Mutu Hasil Perikanan (BPMHP) terus mengembangkan produk albumin ekstrak ikan gabus (haruan) sebagai inovasi unggulan daerah.

Langkah ini menjadi bagian dari implementasi kebijakan Pemprov Kalsel dalam mengoptimalkan potensi ikan lokal sekaligus memperluas diversifikasi produk perikanan bernilai ekonomi tinggi.

Kepala UPTD BPMHP DKP Kalsel, Yudita Nurdiana, menjelaskan bahwa pengembangan albumin dilakukan secara masif dan berkelanjutan, dengan seluruh proses telah memenuhi standar nasional (SNI) dan pengujian laboratorium terakreditasi.

“Dalam pengembangan albumin yang dilakukan secara masif dan  berkelanjutan, kami terus melakukan uji secara laboratoris, dan saat ini telah bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam pengujian khusus albuminnya,” ujar Yudita di Banjarbaru, Kamis (6/11/2025).

Menurut Yudita, sebagian besar proses pengujian seperti kadar protein dan komponen lainnya telah dapat dilakukan di laboratorium BPMHP yang berstandar ISO/IEC 17025:2017, sementara proses pengolahan albumin di balai juga telah sesuai dengan ketentuan SNI.

“Albumin yang kami kembangkan telah lolos uji secara laboratoris dan seluruh proses pengolahannya terstandar. Kami ingin memastikan bahwa produk ini aman dan berkualitas tinggi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yudita menyebut bahwa pengembangan albumin ini merupakan arah kebijakan Gubernur H. Muhidin melalui Kepala DKP Rusdi Hartono, untuk menjadikan ikan gabus atau haruan sebagai produk unggulan khas Kalimantan Selatan dengan nilai tambah tinggi dan potensi pasar yang luas.

“Tujuannya agar ikan haruan, yang banyak terdapat di Kalsel, tidak hanya dikonsumsi langsung, tetapi juga diolah menjadi produk bernilai tinggi,” ujarnya.

Ia menambahkan, program ini sejalan dengan pembangunan Sentra Ikan Haruan di UPTD Perikanan Budidaya Kesehatan Ikan dan Lingkungan (PBKL), yang difokuskan sebagai pusat produksi dan inovasi berbasis perikanan lokal.

“Kami melihat ini sebagai tantangan sekaligus peluang agar albumin ikan gabus dapat masuk dalam ruang lingkup sertifikasi SNI di BPMHP,” ungkapnya.

Selain mengembangkan produk sendiri, BPMHP Kalsel juga berkomitmen mendampingi pelaku UMKM agar mampu memproduksi albumin sesuai standar mutu.

“Beberapa UMKM di Kalsel sudah mulai memproduksi albumin ikan gabus. Kami terus melakukan pembinaan dan sosialisasi, bahkan akan mengundang mereka untuk belajar langsung di BPMHP mengenai pengolahan albumin yang sesuai standar,” kata Yudita.

Selama ini, BPMHP telah membantu banyak UMKM dalam sertifikasi dan pengujian produk perikanan, seperti abon ikan, pempek, tekwan, kerupuk, amplang, hingga bakso ikan.

Dengan pengalaman tersebut, BPMHP optimistis dapat menjadi motor penggerak peningkatan mutu dan daya saing produk lokal.

“Harapan kami di tahun 2026 nanti, BPMHP bisa mulai mendistribusikan produk albumin secara resmi. Namun yang lebih penting, kami ingin membina UMKM agar bisa menghasilkan produk albumin yang aman dan sesuai standar SNI,” pungkasnya.

Inovasi pengembangan albumin ikan gabus ini diharapkan mampu mendukung visi Gubernur H. Muhidin dalam mewujudkan Kalimantan Selatan yang mandiri, berdaya saing, dan berkelanjutan di sektor kelautan dan perikanan, dengan produk unggulan lokal bernilai ekonomi tinggi serta berstandar nasional.(MC/en/KN)

#BPMHP

Baca Juga