Ada unsur social reward: kita merasa diterima kalau melakukan hal yang sama.
Studi dari Christakis & Fowler (2008) di New England Journal of Medicine menunjukkan bahwa perilaku seperti merokok bisa menyebar dalam jaringan sosial artinya, kebiasaan buruk bisa menular lewat lingkaran pertemanan.
Hal negatif terasa nagih bukan karena kita lemah, tapi karena otak memang dirancang suka dengan hal-hal yang cepat kasih rasa senang.
Sayangnya, efek jangka panjang sering bikin rugi kesehatan, waktu, bahkan keuangan.
Table of Contents
ToggleJika ingin lepas dari kebiasaan buruk, kuncinya bukan cuma melawan, tapi mengganti dengan alternatif positif yang juga bisa memberi rasa senang hanya saja lebih sehat.(*/KN)
Editor: Ipik G