
Kelima, massa jua menuntut adanya evaluasi menyeluruh terhadap alokasi anggaran negara yang dinilai tidak tepat sasaran, khususnya pada program-program berbiaya besar seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih (KMP), sementara di sisi lain rakyat justru dibebani kenaikan pajak.
Keenam, menuntut peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik, baik guru maupun dosen, dengan memberikan prioritas kepada guru honorer melalui pemberian gaji yang layak. Mereka juga mendesak perhatian serius pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan, terutama di daerah terpencil dan tertinggal.
Ketujuh, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset dan Perlindungan Masyarakat Adat.
Supian HK menerima sejumlah aspirasi yang dilayangkan kepihak DPRD Kalsel.
“Tujuan penuntutan itu memang untuk berpihak kepada rakyat. Kami tidak hanya menerima, tetapi juga mengawal sampai ke pusat,” tegasnya di hadapan massa aksi.
Presiden Mahasiswa BEM Uniska, Muhammad Anzari bersyukur atas hasil unjuk rasa yang berlangsung tertib dan aman.
Begitupun kedatangan massa aksi disambut sesuai harapan oleh para legislator Rumah Banjar.
“Segala tuntutan kami ke Ketua Dewan, Kapolda untuk datang dan menerima tuntutan masyarakat dipenuhi. Terkait tujuh tuntutan kami pun akan direalisasikan,” ucap Anzari.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi ini berharap agar komitmen yang disepakati dapat benar-benar ditindaklanjuti sesuai janji.
“Tidak hanya berhenti di loket, tapi benar membuka dialog dengan DPR RI. Kalau pun dalam beberapa hari tidak di jalankan atau dipenuhi kami pastikan akan turun ke jalan lagi dengan massa aksi yang lebih banyak,” tutupnya.(*/KN)
Editor: Ipik G